Duri (riauoke.com)-LAMSR Kabupaten Bengkalis,Jumat (18/7) lalu, menggelar buka bersama tokoh dan pemuka masyarakat Mandau dan Pinggir. Hadirnya puluhan tokoh lintas suku dan agama, sempena pengukuhan Panitia Persiapan Pembentukan Kota Duri (P3KD) di Grand Zuri Hotel Duri.
�
Ketua LAMSR Bengkalis H Siantar dalam kesempatan itu, menyampaikan ucapan terima kasihnya. "Terima kasih atas kehadiran segenap tokoh dan pemuka masyarakat Mandau dan Pinggir. Kegiatan juga merupakan pengukuhan kepengurusan P3KD," katanya.
Menurutnya, kepanitian 31 plus 4 ditambah 28, yang sudah menghadap Gubernur Riau, 27 Juni lalu, sesuai dengan arahan Gubri.� Berdasarkan turunnya pemekaran Kota Duri dari Jakarta, maka perlu pembentukan kepanitian P3KD Duri. Pemekaran yang dimaksudkan adalah meliputi kawasan Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir.
�
"Pertemuan antara tokoh dan pemuka masyarakat Mandau dan Pinggir dengan Gubri, 27 Juli 2014,diketahui dari Gubri bahwa pemekaran Kota Duri, turunnya dari atas bukan memandai-mandai, karena diketahui pihak Mendagri, Mandau sudah mempunyai empat kecamatan. Dua kecamatan baru disetujui adalah Kecamatan Bathin Salapan dan Kecamatan Talang Muandau," ujarnya.
�
Puluhan tokoh masyarakat Mandau dan Pinggir, mewakili segenap suku di kedua kecamatan, secara aklamasi menerima Kota Duri, dengan Bathin VIII dan V sudah ada sebelum merdeka.
�
"Kita menerima Kota DURI,Bathin VIII dan V sebelum merdeka ada di Duri. Mendagri sudah setujui, aspirasi sudah disampaikan. Tokoh 31 Plus 4 ditambah 28 dan sejumlah tokoh Mandau dan Pinggir," katanya.
�
"Bagi kita otonom," celetuk Drs H Mochammad Khotbah Arrafie (Hamka Riau) berikan wejangan pasca kepanitian P3KD DURI.
Terpilih jadi ketua P3KD DR H Abdullah Syarief MSi, wakil ketua H Siantara dengan Bendahara Kekayaan Kota Duri H Uyun. []jonish
Teks foto: LAMSR Bengkalis, buka bareng tokoh dan pemuka masyarakat Mandau-Pinggir.