Bengkalis, Duri (riauoke.com) Prihatin dengan Kabut Asap yang semakin membahayakan, Puluhan Kader Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Bengkalis, Jumat (13/09/19), membagikan alat pelindung pernafasan berupa Surgical Masker kepada masyarakat.
Aksi ini digelar sebagai respon atas semakin buruknya kualitas udara yang sejak beberapa pekan lalu asap menyelimuti sejumlah wilayah di Riau akibat Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut). " kata Ketua DPC GAMKI Kabupaten Bengkalis, Wahyu, Jumat siang.
Menurutnya, GAMKI sebagai Organisasi Kemasyarakatan Kepemudaan (OKP) memilih untuk membantu masyarakat agar tidak terpapar penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Aksi ini, katanya, digelar melihat sudah mulai berjatuhan korban akibat asap.," tuturnya.
Ditempat yang sama, Samuel Hutabarat selaku Wakil Ketua DPC GAMKI Kabupaten Bengkalis menyatakan, selain membagikan Masker, pihaknya juga mensosialisasikan himbauan kepada masyarakat.
"Paling utama, kita imbau masyarakat agar jangan keluar rumah tanpa memakai masker. Sebab, meski sekolah diliburkan, banyak kita lihat anak-anak justru bermain di jalan tanpa masker," kata Samuel.
Kedua, lanjutnya, pihaknya mengimbau agar jangan melakukan pembakaran lahan. "Ketiga, GAMKI mengajak masyarakat memberikan doa dan dukungan kepada TNI-Polri dan jajaran lainnya dalam memadamkan api. Kita berharap tidak ada Pejuang Pemadam Kebakaran yang jadi korban lagi," sambung Samuel.
Terakhir, katanya, GAMKI mengajak masyarakat dan elemen lainnya sepakat harus sama-sama menangkal Hoax dan Provokasi ditengah bencana.
"Memang pemerintah Provinsi kurang lincah mensosialisasikan penyebab asap ini. Bahwa, titik api terbanyak itu, justru di Sumatera Selatan dan Jambi. Kemudian, perencanaan pemerintah Provinsi belum maksimal menghadapi musim kemarau," tegasnya. Aksi berbagi Masker ini, kata Romulus, akan tetap dilanjutkan ke wilayah-wilayah lain di Pekanbaru. "Sesuai arahan DPD GAMKI Provinsi Riau. Aksi ini digelar juga diKabupaten/Kota lainnya di Riau," tutupnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemantauan Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG), kualitas udara di beberapa wilayah di Riau beranjak ke level tidak sehat. Konsentrasi PM10 (µgram/m3) Udara bahkan sudah mencapai diatas angka 200 di siang hingga sore hari.
Sedangkan Titik Api (Hot Spot) di wilayah Riau justru semakin bertambah. Data BMKG hari melaporkan, berdasarkan Pemantau Hot Spot dari Terra, Aqua, SNPP dan NOAA 20, terpantau ratusan Hot Spot.
Di Wilayah Sumatera, Titik Api paling banyak berasal dari Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi dan diikuti Riau. Dari jumlah sebaran titik api di Riau yang berada di level Confidence diatas 70 persen didominasi dari Kabupaten Indragiri Hilir, diikuti Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hulu, Rokan Hilir, kemudian Bengkalis, Kuansing dan Kampar. Sejumlah lembaga pendidikan bahkan mulai meliburkan para Siswa dari aktivitas Belajar Mengajar di Sekolah. []na
Jumat, 19 April 2024