Pada kesempatan itu, Bupati Inhu Yopi Arianto turut hadir dan meninjau langsung sejumlah rumah di RT 30 dan RT 31 Kelurahan Kambesko yang mengalami rusak berat. Dihadapan para korban angin putting beliung, Yopi menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam dan meminta para korban sabar, sebab musibah tersebut merupakan ketetapan Allah SWT.
�Pemkab Inhu bersama personil TNI dan masyarakat akan membantu memperbaiki seluruh kerusakan yang terjadi sehingga rumah para korban angin puting beliung dapat ditempati kembali. Saya juga meminta pemilik rumah dapat bersama-sama melakukan perbaikan,� kata Yopi.
Bupati termuda kedua se Indonesia ini secara khusus mengucapkan terimakasih kepada personil TNI dan Satpol PP yang telah membantu melakukan perbaikan rumah para korban angin putting beliung. Bahkan menurutnya, pasca bencana angin putting beliung, personil TNI langsung pro aktif melakukan pendataan dan turun kelapangan membantu para korban.
Selain itu, Bupati juga mengucapkan terimakasih kepada para donator yang turut membantu material bangunan untuk para korban. Sehingga gotong royong perbaikan kembali rumah para korban bencana angin putting beliung dapat dilaksanakan dengan lancar.
�Saya juga mengimbau kepada warga agar selalu waspada terhadap bencana, sebab belakangan� terkahir cuaca khususnya di Kabupaten Inhu tidak menentu dan tergolong ekstrim. Dibutuhkan kebersamaan dan saling mengingatkan diantara kita,� ucapnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Inhu, HM Sadar mengungkapkan berdasarkan data yang dihimpun pihak Kecamatan Rengat dan Kelurahan Kampung Besar Kota, korban angin puting beliung sebanyak 16 rumah, terdiri dari 8 rusak berat dan 8 rusak ringan. Selain itu terdapat satu bangsal kayu milik Atik di Jalan Azki Aris serta tempat usaha perabot Tumino di Jalan Arif Rahman Hakim yang ikut mengalami rusak berat.
Delapan rumah rusak berat diantaranya milik Marhalim, Eri Anggara, Mangkin, Afrizal, Mansyur di RT 30. Selain itu di RT 25 diantaranya rumah milik Indarzaini dan M Nur. Sedangkan di RT 21 rumah milik Atik. Untuk rumah yang mengalami rusak ringan diantaranya milik Afrizal, Samsur, Rosma, Rahman, Navia, Guspiandi dan Yondra Fitra. Rumah yang mengalami rusak ringan ini tersebar di RT 30, RT 31 dan RT 21.
�Perbaikan di fokuskan pada rumah warga yang mengalami kerusakan saja sehingga bisa ditempati lagi. Untuk bahan bangunan sebagian besar dari donator, dan kekurangannya dibantu Pemkab Inhu. Jika ditotal bantuan dari donator dan Pemkab Inhu untuk perbaikan ini mencapai Rp 100 juta,� ungkap Sadar.
Ditambahkannya, angin putting beliung yang menerjang Kelurahan Kampung Besar Kota Kecamatan Rengat ini merupakan yang pertamakalinya terjadi sepanjang sejarah. Selain rumah warga, pagar Kantor KONI Inhu yang terdapat di Jalah Arif Rahman Hakim ikut tumbang akibat terjangan angin putting beliung. Selain itu banyak parabola serta atap kanopi milik warga, termasuk papan reklame yang rusak dan tidak bisa digunakan lagi.
�Kalau untuk Kota Rengat angin putting beliung ini yang pertamakalinya terjadi dan kita berharap ini yang terakhir. Namun untuk wilayah Kabupaten Inhu, daerah yang rawan terjadinya angin putting beliung terdapat di Kecamatan Peranap dan Batang Peranap,� ungkap Sadar.(yudha)