Seperti saat Bupati Inhu Yopi Arianto SE membuka acara pancu sampan mini di Desa Payarumbai Kecamatan Seberida pekan kemarin, usai memberikan sambutan Bupati menawarkan hiburan untuk ibu-ibu namun sebelumnya bupati memanggil anak-anak yang putus sekolah yang tinggal di Desa Payarumbai.
Saat itu suasana sempat hening beberapa saat, beberapa kali Bupati memanggil apakah ada anak-anak desa payarumbai putus sekolah?? Kemudian majulah lebih kurang 5 orang yang diperkirakan kalau sekolah sedang duduk di bangku kelas 6 SD dan kelas 1 SMP saat itu membuat Bupati terkejut. langsung Bupati melakukan dialog dengan 5 orang anak Desa Payarumbai yang mengaku putus sekolah.
Bupati menayakan satu persatu nama anak tersebut dan alasan mengapa putus sekolah, alasan kelima anak tersbut adalah masalah biaya sehingga putus sekolah. “Pakaian yang kalain pakai itu bagus-bagus saat ini sekolah SD dan SMP bebas biaya dan tidak ada pungutan lain bahkan baju sekolah ada disiapkan oleh pihak sekolah,”ujar Bupati.
Selain itu Bupati juga berjanji akan menanyakan secara spesifik lagi masalah pendidikan SD dan SMP di Inhu kepada dinas pendidikan sebab ada beberapa desa lain juga ditemukan anak putus sekolah dengan alasan utama faktor ekonomi. “Pemkab Inhu sejak tahun 2011 hingga tahun 2012 ini dan tahun 2013 mendatang masih akan fokus tentang pendidikan, sebagaian besar anggaran daerah disalurkan untuk bidang pendidikan,”ujar Yopi.
Masalah inspratruktur sekolah dan jalan juga menjadi pokus pemkab Inhu, tahun 2012 ini ratusan Ruang Kelas Baru (RKB) sudah dibangun. Dan tahun 2013 masih akan dibangun RKB. “Saya minta data-data anak yang putus sekolah. Sebab pakirmiskin dan anak terlantar dibiayai oleh negara,”ujar Bupati termuda se-Indonesia tahun 2010 lalu.
Bupati menegaskan, inilah alasannya melakukan kunjungan dan mengunjungi desa-desa di Inhu, selain untuk melihat secara langsung hasil pembangunan, dirinya sebagai Bupati ingin mendengarkan langsung masalah-masalh yang sedang dihadapi masyarakat. “Kita prihatin kalau saat ini masih ada ditemukan anak putus sekolah,”jelasnya.(efendi)