Pematang Reba (riauoke.com) Pemadaman listrik bergilir di wilayah Kabupaten Inhu kemungkinan akan tetap terjadi bulan suci Ramadhan hingga lebaran Idul Fitri 1434 H mendatang. Pasalnya, perbaikan satu unit mesin di Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) membutuhkan waktu hingga 10 minggu. Itupun hanya untuk mendatangkan sparepart yang dipesan langsung dari Austria.
“Kita belum bisa pastikan sampai kapan pemadaman bergilir ini bisa diatasi. Bahkan info yang kami terima dari pihak PLTMG, untuk memesan sparepart dari Austria, dibutuhkan waktu hingga 10 minggu, sehingga kalau kita kalkulasikan, kemungkinan lebaran juga masih terjadi pemadaman bergilir,” ungkap Asisten Manajer Pembangkit PLN Area Rengat, Yuniar Budi Satrio, (15/7).
Diakui Budi, PLN Area Rengat sampai saat ini masih mengandalkan pasokan energi listrik dari PLTMG Tanah Merah, Kecamatan Pasir Penyu sebagai sumber utama yang menopang kebutuhan di wilayah Inhu dan sekitarnya. Namun dari tujuh unit mesin yang terdapat di PLTMG tersebut, hanya enam unit yang saat ini beroperasi, sedangkan satu unit lagi mengalami gangguan.
Gangguan yang dialami satu unit mesin di PLTMG itu menyebabkan PLN Area Rengat mengalami devisit daya hingga 3 MW. Kondisi tersebut memaksa PLN Area Rengat harus melakukan pemadaman bergilir, terutama pada sore hingga malam hari untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Gangguan yang saat ini terjadi pada satu unit mesin di PLTMG Tanah Merah itu merupakan gangguan baru, bukan gangguan yang sebelumnya sudah pernah terjadi. Makanya kita mengasumsikan lebaran tetap terjadi pemadaman karena pemesanan sparepart butuh waktu 10 minggu,” jelasnya.
Budi juga membenarkan pada Minggu hingga (14-15/7) kemarin sering kali terjadi pemadaman mendadak hingga aktivitas masyarakat terganggu, terutama saat melaksanakan ibadah buka puasa dan makan sahur. Namun pemadaman listrik itu bukan disengaja, melainkan akibat munculnya cuaca ekstrime berupa hujan lebat dan angin kencang hingga menyebabkan panel di PLTMG lembab serta gangguan lainnya di PLTMG hingga petugas harus mensetting ulang.
“Kami mengakui Minggu hingga Senin ini ada beberapa kali pemadaman mnendadak. Hal itu disebabkan karena faktor cuaca yang cukup ekstrime sehingga berakibat pada PLTMG. Tetapi sejak Senin siang ini gangguan tersebut sudah dapat diatasi,” jelasnya.
Terkait pernyataan dari Humas PT Wijaya Karya (Wika) Basuki yang menyatakan bahwa terjadinya pemadaman mendadak disebabkan karena jaringan PLN Area Rengat yang tidak siap menerima beban yang disalurkan oleh PLTMG.Ditegaskan Budi,karakteristik PLTMG memang lebih senstif dibanding dengan PLTD. Selain Itu, banyak parameter yang mempengaruhi sehingga terkesan dengan menggunakan PLTMG, pemadaman listrik, terutama yang dilakukan mendadak lebih sering terjadi dibanding PLTD.
“Jadi kalau penyebab seringnya terjadi pemadaman mendadak karena jaringan kita yang tidak mampu menyerap pasokan dari PLTMG, saya rasa tidak benar. Sebab karakter PLTMG memang seperti itu,” jelasnya. Karena itu, PLN berharap pelanggan dapat menggunakan listrik seperlunya, menggunakan lampu hemat energi dan mematikan peralatan elektronik ketika tidak dipergunakan. Selain itu, pelanggan diharapkan tidak mencantol listrik sembarang dan tidak bermain layang-layang dekat instalasi atau jaringan PLN, sebab akan membahayakan keselamatan masyarakat. “PLN Area Rengat juga akan menyarankan kepada pelanggan diatas 197 KVA atau perusahaan besar untuk menggunakan genset sendiri pada saat beban puncak atau pukul 17.00 hingga 22.00 Wib,” ujarnya.
Sebelumnya, PT Wijaya Karya (Wika) selaku pengelola PLTMG Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Pasir menargetkan perbaikan satu unit mesin yang mengalami gangguan dapat diselesaikan sebelum bulan suci Ramadhan. Namun ternyata hingga saat ini sparepart sebagai komponen utama perbaikan mesin belum datang dari Austria.
Humas PT Wika Basuki beberapa juga menyebutkan bahwa sebagian besar jaringan PLN yang ada saat ini belum siap karena masih jaringan tegangan rendah, sehingga ketika ada gangguan terhadap jaringan tersebut, sering terjadi black out yang mengakibatkan gangguan pada mesin. “Karena itu kita sudah minta PLN benahi jaringan. Sebab ketika mesin mengalami gangguan kami juga rugi karena kami menjual ke PLN,” ucapnya beberapa waktu lalu.[]ril.yud