Taluk Kuantan, (riauoke.com) Rumah merupakan suatu tempat tinggal bagi umat manusia di muka bumi ini, dan bentuknya pun berbagai macam ragam jenisnya ada yang berbentuk tradisional sesuai dengan daerah setempat.
Kalau di daerah Sumatera Barat yang lebih di kenal kesukuan Minangkabau bentuk rumah adatnya adalah mempunyai gonjong kalau Riau terkenal rumah adatnya mempunyai selembayung sementara di Kabupaten Kampar terkenal dengan " Rumah Kontak " didaerah lainnya di Indonesia ini banyak rumah tradisional.
Namun demikian " Riauoke.com " kali ini ingin menyajikan rumah tradisional salah satu Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Kuantan Singingi tepatnya berada di Desa Lubuk Ambacang kecamatan Hulu Kuantan.
Dari sekian banyak suku-suku yang berada di daerah Desa Lubuk Ambacang ini, ada salah satu suku yaitu suku Chaniago yang masih merawat rumah tradisional mereka yang sudah berumur hampir satu abad masih berdiri dengan kokohnya walaupun sudah lama tidak ditempati oleh yang punya karena ada yang merantau anak dan cucu nya sedangkan pemiliknya sudah tiada.
Namun pihak keluarga yang masih ada kaitannya dengan pemilik yaitu suku Chaniago yang tinggal di kampung tetap merawatnya walapun tidak tinggal di rumah lama tersebut mengingat usia rumah itu sudah terlalu tua.
Bentuk dari rumah itu berupa rumah panggung yang menggunakan tiang penyangga dan tangga untuk naik keatas rumah juga dibuat berbentuk anak tangga dari kayu sedangkan atapnya berbentuk lonjong dari seng.
Kalau kita keliling di sekitar Desa Lubuk Ambacang sekarang tidak banyak lagi rumah tradisional yang berdiri karena sudah lapuk di makan zaman atau juga tidak terawat mau rusak berat.
Ditinjau dari sisi lain kalaulah rumah2 tradisional ini dilestarikan maka anak cucu kita kedepan tidak akan mengetahui atau melihat lagi karena perkembangan zaman orang lebih cenderung membuat rumah modern dengan menggunakan bahan bangunan dari batu dan semen.
Inilah kecendrung sekarang yang terjadi didaerah pedesaan penduduknya kurang berminat untuk membuat rumah bahan kayu seperti rumah tradisional itu, mereka menganggap kuno tidak mengikuti zaman. Perlu perhatian Pemkab Kuansing untuk melestarikannya. (Syamsir Suryana)