Meranti (riauoke.com)
Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si bertindak sebagai pemimpin Apel
Gabungan Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kepulauan Meranti,
kegiatan ini dalam rangka mempersiapkan personil Satpol PP, Pemadam
Kebakaran dan BPBD sebagai Garda terdepan untuk mengantisipasi Karhutla di
Kepulauan Meranti, Jum'at (3/2/2018).
 Turut serta dalam Apel Siaga Karhutla, Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti,
Yulian Norwis SE MM, Kepala Satpol PP Kepulauan Meranti Drs. Joko Surianto,
Pemadam Kebakaran, Kalaksa BPBD Meranti Drs. Edi Afrizal M.Si, Kabag Humas
Sekda Meranti Helfandi SE MM dan ratusan personil gabungan Satpol PP, BPBD
Meranti dan Pemadam Kebakaran.
Dikatakan Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, kegiatan Apel siaga
Karhutla itu sengaja digelar untuk menghadapi situasi kemarau panjang yang
mungkin terjadi dalam beberapa bulan kedepan, dimana seperti pengalaman
ditahun tahun sebelumnya kemarau panjang berpotensi besar menimbulkan
kebakaran hutan dan lahan.
"Sebagai petugas yang berada pada garda terdepan (Satpol PP, Pemadam
Kebakaran, BPBD.red), dalam melindungi masyarakat mulai saat ini harus
siaga 24 jam, terlebih dengan akan datangnya musim kemarau panjang yang
cukup kering, kemungkinan kebakaran lebih besar dapat terjadi," ujar Bupati
Meranti Drs. H. Irwan M.Si.
Diingatkan orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu, yang namanya bencana
tidak bisa diprediksi kapan dan dimana terjadinya untuk itu kesiap siagaan
sejak dini harus dilakukan.
Meskipun secara aturan tugas memadamkan hutan dan lahan bukan sepenuhnya
tanggung jawab Kabupaten tapi lebih pada Provinsi namun menurut Bupati
Meranti Drs. H. Irwan M.Si, meminta hal itu dikesampingkan yang terpenting
adalah menyelamatkan kampung dan daerah dari bencana kebakatan dan kabut
asap.
"Saya minta seluruh satuan siaga 24 jam karena yang namanya bencana tak
tentu kapan dan dimana terjadinya," ucap Bupati.
Untuk mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan menurut Bupati Meranti, tak
cukup hanya dengan pengawasan oleh petugas, tetapi harus didukung dengan
peran aktif seluruh lapisan masyarakat yang secara sama-sama mengantisipasi
Karlahut. Karena jika terjadinya bencana kebakaran dan kabut asap yang
menanggungnya adalah seluruh masyarakat. Untuk itu Bupati juga meminta
petugas daei Satpol PP maupun BPBD lebih gencar melakukan sosialisasi
ditengah masyarakat untuk selalu siaga terhadap terjadinya bencana
Karhutla.
"Sebagai Garda terdepan melindungi masyarakat dan ujung tombak serta corong
pemerintah saya minta Satpol PP dan BPBD dapat memberikan pemahaman kepada
seluruh lapisan masyarakat untuk bersama mengantisipasi Karlahut yang dapat
menimbulkan kerugian secara menyeluruh baik dari segi materi, kesehatan
serta kondusifitas daerah," ujar Bupati lagi.
Seperti diketahui, Karlahut tidak saja disebabkan oleh alam tetapi juga
karena faktor manusia yang dengan sengaja membakar lahan, membuang puntung
rokok sembarangan atau aktifitas lainnya yang memanfaatkan api ditengah
hutan.
Lebih jauh diingatkan Bupati kepada warga yang membuka lahan dengan cara
membakar untuk menghentikan aktifitas tersebut, sebab disamping dapat
memicu terjadinya Karhutla yang bersangkutan juga dapat dijerat pidana.
"Tentu saya tidak ingin warga kita tersangkut kasus hukum gara gara
kedapatan membakar lahan, jadi saya minta petugas untuk
mensosialisasikannya," tambah Bupati.
Ia juga meminta kepada RT dan RW dibawah koordinasi Badan Penanggulangan
Bencana Daerah untuk mengaktifkan lagi masyarakat peduli api sehingga jika
terjadi Karlahut dan Kabut asap segera dapat dikendalikan.
Akhir kata Bupati Meranti juga mengingatkan kepasa perusahan yang memiliki
hak guna lahan agar lebih intensif mengawasi lahannya sebab jika terjadi
Karlahut sesuai dengan intruksi Presiden RI Joko Widodo hak guna lahan oleh
perusahaan dapat dicabut. (Humas Meranti).
|