PEKANBARU, riauoke.com-Ahad (29/12/2024) pagi menjadi hari yang istimewa bagi 30 ibu-ibu jamaah Masjid Paripurna Ikhlas Sukajadi Pekanbaru, khususnya yang belajar mengaji dengan Ustadz Husin Al Kafastani. Pasalnya, pagi itu mereka akan menggelar acara khatam Al-Quran untuk kesekian kalinya. Menariknya, kali ini digelar dengan format wisuda sarjana, lengkap dengan jubah dan toganya.
Acara unik ini digelar di aula Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (Suska) Jalan KH Ahmad Dahlan.
Kaum ibu yang sebagian besar sudah punya cucu ini, pagi-pagi sudah berdandan cantik, memakai perona pipi, lipstik dan berkebaya. Memang sah sudah seperti mahasiswa. Sebelum pukul sembilan, mereka sudah tiba di lokasi acara.
Seperti acara wisuda umumnya, acara diawali dengan masuknya rombongan para pengurus masjid yang berpakaian seperti para guru besar, diikuti ibu-ibu bertoga. Di belakangnya, grup rebana mengiringi rombongan. Begitu memasuki ruangan, acarapun dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, disambung dengan pembacaan ayat suci Alquran.
Ustadz Husin Alkafastani dalam laporannya mengatakan, cikal bakal grup itu terbentuk sejak Januari 2015 silam dengan seorang murid lanjut usia (lansia) yang ingin memperbaiki bacaan Qurannya. Setelah itu, perlahan-lahan muridnya dari kalangann lansia terus bertambah. Hingga saat ini, Ustadz Husin mempunyai murid lebih dari 50 orang.
Mereka mengaji dengan Ustadz Husin baik di masjid ba’’da Subuh dan Maghrib, ataupun datang ke kediaman sang ustadz.
“Saya mengajarkan ibu-ibu ini mengaji bukan dengan maksud menjadikan mereka sebagai qariah. Saya ingin menanamkan cinta Quran di hati kita semua, sehingga segala aktivitas kita berlandaskan pada Al Quran,” kata Ustadz Husin.
Tentu banyak suka dukanya mengajar murid-murid lansia ini. Dengan kondisi mereka sudah tua, gigi mungkin sudah tidak lengkap, pendengaran dan penglihatan berkurang, daya tangkappun tidak secepat anak-anak muda.
“Namun alhamdulillah, sukanya juga ada. Salah satunya adalah kedisplinan ibu-ibu ini belajar. Walau sedang di luar negeri sekalipun, tiba waktunya belajar, mereka tetap belajar, walaupun secara online. Jadi terkadang saya melayani murid online dari Korea atau Singapura juga,” katanya.
Kebahagiaan lainnya adalah bisa menyelenggarakan khatam Quran dengan format wisuda pascasarjana di Kampus UIN. “Sungguh tak pernah terlintas di benak kami akan merasakan wisuda di sini,” katanya.
Ustadz Husin mengaku sangat terharu dan bahagia karena dapat menggelar acara khatam Al-Quran di ruangan tersebut, berkat dukungan dari Prof Dr H Ilyas Husti, MA, selaku Ketua Masjid Paripurna Ikhlas, yang juga Direktur Program Pascasarjana UIN Suska.
Sementara itu Ketua Masjid Paripurna Ikhlas Prof Dr H Ilyas Husti, MA, yang juga Ketua MUI Provinsi Riau ini mengatakan, ini acara yang sangat istimewa, karena yang wisuda ini sudah lansia. "Mungkin ini yang pertama di dunia, wisudawannya sudah lansia semua," katanya disambut tawa hadirin.
Prof Ilyas Husti berharap kemampuan membaca Al Qur’'an ini dapat meningkatkan kualitas shalat jamaah. Memotivasi kaum ibu yang lain untuk belajar mengaji juga.
Ia juga berharap, kebiasaan baik ini semakin mendekatkan terwujudkan RW07 sebagai Kampung Quran. “Saya berharap, sebelum saya meninggal, saya akan melihat RW 07 ini menjadi Kampung Quran. Jadi orang-orang yang ingin belajar membaca Al Quran, tinggal datang ke salah satu rumah, menginap dan belajar di sana,” harapanya.
Prosesi wisuda ini berjalan lancar, ditandai dengan pemindahan kuncir di toga para wisudawa, pemberian selempang dan ijazah.
Mawarni, SH, salah seorang murid Ustadz Husin mengatakan ia dan ibu-ibu lainnya sangat senang dan terharu bisa melaksanakan wisuda di sana. Tak terbayang dan termimpikan, di usia yang sudah senja itu, mereka masih bisa memakai toga dan merasakan diwisuda.
Ia berharap kegiatan ini memotivasi kaum ibu lainnya, demi menghidupkan dan mencintai Al Qur’’an sebagai pedoman hidup kita sebagai seorang muslim.***(ris)