Pekanbaru (riauoke.com) Mahasiswa sebagai generasi intelektual penerus tongkat estafet Bangsa tidak pernah tinggal diam mulai mendirikan republik ini, mengusir penjajah,menegakkan tonggak reformasi termasuk memikirkan blok rokan, ladang minyak yang terbesar di asean setelah ditinggal Chevron.
Boy Novianto, Presiden mahasiswa(Presma) Universitas Islam Riau (UIR) sangat peduli dengan nasib rakyat Riau pasca lepasnya blok rokan dari Chevron.
"Kita patut bangga jika blok rokan bisa kita ambil alih dan bisa direbut dari asing. Ini saatnya kita masyarakat Riau yang akan mengelola dan harus menikmati hasilnya demi memakmurkan rakyat Riau. Terutama untuk pendidikan masyarakat Riau dan meminimalisir tingkat kemiskinan di Riau," ungkap Boy demikian panggilan akrabnya, baru-baru ini.
Lebih lanjut menjelaskan bahwa selama ini kita hanya sebagai penonton, melihat dikeruknya kekayaan bumi lancang kuning dan tidak ada perhatian kusus untuk masyarakat Riau sendiri.
"Ini sebuah pencapaian yang luar biasa Yang dilakukan oleh LAMR karena perjuangan Yang dilakukan selama 3 tahun sudah diambang kesuksesan menuju kemakmuran masyarakat Riau. Selaku mahasiswa kami akan tetap berjuang bersama untuk mendapatkan hak masyarakat Riau yang harusnya ini didapatkan sejak lama," lanjut Boy lagi.
Lebih lanjut Boy mengatakan bahwa Ini juga dapat sebagai contoh bagi daerah-daerah lain yang mempunyai kekayaan SDA melimpah, namun masyarakat disekitarnya tidak dapat menikmati kemakmuran yang harus didapat.
Dan Boy juga berharap kepada Pertamina kedepan sesuai dengan janjinya untuk memberdayakan masyarakat Riau, tidak ada alasan untuk tidak memperkerjakan SDM ank2 Riau. Bisa dilakukan pelatihan secara terstruktur jika itu alasannya. Dan juga mahasiswa Riau kususnya harus diizinkan dan bahkan direkomendasikan untuk melakukan penelitian dan magang diperusahaan yang akan mengelola blok rokan.