PEKANBARU, riauoke.com– Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau dengan bangga menggelar seminar bertajuk "Kolaborasi dan Aksi Literasi Mewujudkan Riau Cerdas Menuju Indonesia Emas" sebagai bagian dari Festival Literasi Riau 2024. Seminar ini, yang diselenggarakan di Aula Perpustakaan Daerah Soeman Hs, menyoroti pentingnya pemahaman dan pengelolaan aset berharga seperti emas dan perak dalam konteks literasi finansial.
Tema seminar ini berfokus pada prinsip AKU (Aman, Kaya, Untung), dengan tujuan utama BERKAH, yaitu mengenalkan nilai dan potensi emas serta perak dalam investasi dan kehidupan sehari-hari. Seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana mengelola dan merencanakan keuangan dengan cerdas menggunakan emas dan perak sebagai instrumen utama.
Tampil sebagai pembicara tunggal seorang educator sekaligus penggiat literasi finansial dengan instrument emas dan perak Lexie Wahyuni, CoG dari Lexie Logam Mulia (LXLM) Pekanbaru yang menerangkan dengan sangat gamblang tentang emas dan perak. Peserta dari kalangan mudapun dapat dengan mudah memahaminya.
Dalam sesi seminar ini, Lexie yang juga founder Lexie Edu ini mengenalkan para peserta dengan berbagai manfaat emas dan perak, yang mencakup:
- Nilai Intrinsik: Emas dan perak memiliki nilai tetap meskipun hancur, berbeda dengan uang kertas yang nilainya bisa berkurang.
- Anti Inflasi: Emas dan perak tidak terpengaruh oleh inflasi dan goncangan ekonomi.
- Reverse Value: Ketika nilai uang kertas turun, nilai emas cenderung naik.
- Safe Haven: Emas dan perak merupakan investasi aman di tengah ketidakstabilan situasi ekonomi global.
Para peserta juga mendapatkan pemahaman tentang 24 manfaat emas yang tercatat dalam tiga kitab suci, yakni Al-Qur'an, Injil, dan Taurat. Beberapa manfaat yang dibahas termasuk: tidak susut dan anti karat, nilai investasi yang stabil dan mudah dipindahkan, likuiditas cepat dan bebas dari sistem ribawi, jumlah kepemilikan tidak terbatas, serta simbol kejayaan.
Seminar ini juga menekankan pentingnya menyimpan emas dan perak sebagai real money, sementara uang kertas digunakan untuk keperluan sehari-hari. Dalam konteks global, emas dianggap sebagai aset terbesar dan pilihan cerdas di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi.
Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Riau tentang pentingnya literasi finansial dan perencanaan keuangan yang berbasis pada aset-aset berharga. Dengan pengetahuan ini, diharapkan masyarakat Riau dapat menuju Indonesia Emas yang cerdas dan sejahtera.
Sesi tanya jawab di akhir acara berlangsung sangat dinamis karena para peserta tampak sangat antusias. Pertanyaan demi pertanyaan disampaikan, bahkan juga curhat, termasuk transaksi bagi mereka yang berminat untuk membelinya.
Acara ini diisi oleh LXLM dan diikuti oleh berbagai perwakilan unsur masyarakat, seperti mahasiswa, UMKM, penggiat kemanusiaan, perwakilan IWAPI dan lain sebagainya.
Lexie dari LXLM mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan pihak lain untuk menyampaikan literasi tentang emas dan perak ini pada masyarakat luas. []ian