Pekanbaru (riauoke.com)- Sebanyak 11 orang pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau mengikuti kegiatan workshop Jurnalistik kerukunan Umat Beragama (KUB). Kegiatan yang ditaja Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia ini diselenggarakan mulai Senin (11/09/2017) hingga Rabu (13/09/2017) di Hotel Pangeran, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau.
Pengurus PWI Riau yang diikutsertakan dalam kegiatan workshop Jurnalistik KUB masing-masing Abdul Wahid (transriau.com/Ketua Seksi Kerohanian dan Keagamaan), Kunni Masrohani (Riau Pos/Ketua Seksi Seni dan Budaya), Nurul Qomariah Agustini (Tribun Pekanbaru/pengurus IKWI), Dara Fitria (Haluan Riau/pengurus IKWI), Rosyita (Majalah Forum Keadilan/Wakil Ketua Seksi Pariwisata), Prikles Nababan (Radar Riau/Anggota Seksi Kerohanian dan Keagamaan), Del Fadilah (Channel 19/Ketua Seksi Humas dan Publikasi), Bambang Irawan Syahputra (Tabloid Azam/Berazam.com/Anggota Seksi Organisasi), Zulmiron (DetakRiau.com/Anggota Seksi Kehutanan dan Lingkungan Hidup), Jinto Lumban Gaol (Tabloid Intermezo/Wakil Ketua Sekretaris II), Armazi Yendra (Pekanbaru MX).
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Riau, Ahmad Supardi mengatakan, kegiatan workshop jurnalistik Kerukunan Umat Beragama ini dalam rangka peningkatan peran jurnalis dalam penanganan isu kerukunan umat beragama tingkat nasional di Pekanbaru, Riau. Kegiatan ini melanjutkan surat dari Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Sekretariat Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) RI nomor B-416/SJ/B.VII/BA.01.2/09/2017 tanggal 4 September 2017.
"Peran jurnalis dalam mempromosikan sekaligus memperkuat kerukunan umat beragama. Selain itu, peran insan pers sangat vital dalam mewujudkan keharmonisan di tengah masyarakat melalui pemberitaan. Apalagi, peran pers sebagai media pembelajaran penting termasuk untuk merawat kerukunan di tengah masyarakat," katanya.
Jurnalis, kata Kakanwil Kemenag Riau, memiliki arti penting dalam membentuk opini publik menuju kerukunan umat beragama. Maka, insan media diharapkan tetap memberikan sumbangannya menjaga kerukunan dengan menyiarkan berita yang sejuk dan menghindari informasi provokatif.
"Para jurnalis harus dapat memproduksi berita kerukunan secara konsisten. Pers berperan dalam membangun kerukunan. Jurnalis punya antusiasme untuk membuat opini publik tentang kerukunan sebagai pembelajaran bagi masyarakat. Itulah mengapa perdamaian tidak dapat lepas dari peran jurnalis," jelasnya.(rls)