Parai, Bangka Belitung (riauoke.com) Pulau Bangka Belitung lebih dikenal dengan sebutan Provinsi Kepulauan Babel, merupakan pecahan dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Rentang kendali atau jarak yang jauh dalam urusan administrasi ke kota Palembang, menyebabkan dibentuknya provinsi baru ini.
�
Pada zaman dulu kota ini cukup dikenal, apalagi dengan hasil komoditi utamanya adalah lada, disamping tambang timah yang saat ini hasilnya� sudah�� mulai menipis.
Masyarakat Bangka Belitung sangat heterogen, dihuni oleh berbagai suku dan etnis seperti Jawa, Sumatera dan Sulawesi, sementara� yang dominan adalah keturunan Tionghoa. Penduduknya sangat ramah dan sesuai dengan tradisinya, melayu.
�
Walaupun penduduknya beragam etnis, kerukunan hidup masyarakat di pulau ini cukup terjaga. Dari segi budaya dan peradaban,� masyarakat Babel tergolong cukup tinggi. Terbukti dengan banyaknya peninggalan sejarah dan budaya serta kesenian rakyat yang tiap tahunnya diperingati dengan suka cita oleh masyarakatnya. Mereka selalu membaur walaupun berbeda keyakinan.
Setelah dibukanya isolasi derah ini, yang dulunya hanyalah sebuah kabupaten dan kecamatan, kini ibukota Provinsi Babel yaitu� Pangkal Pinang mulai bersolek. Jalan baru dibuka dan akses pariwisata yang ditunjang dengan� perhubungan udara,� memudahkan daerah ini cepat berkembang.
Berbagai tempat wisata mulai diperkenalkan. Walaupun daerah ini sudah porak poranda dengan penggalian timah sejak zaman Belanda dulu, galian-galian sepanjang mata memandang� saat ini mulai direklamasi. Pemerintah provinsi mulai berupaya menjual potensi pantainya� yang bersih dan indah itu.
�
Pantai yang landai bertaburkan batu granit terhampar di pinggiran laut sungguh mempesona. Ini mendatangkan daya tarik tersendiri bagi turis lokal maupun manca negara. Pantainya masih perawan (Pantai Parai) jarak tempuh sekitar 45 menit dari ibukota Pangkal Pinang, sejauh mata memandang adalah lautan luas, nunjauh di seberang adalah Laut Cina Selatan yang terkenal dengan legendanya.
Masing-masing kabupaten dan kota mempunyai daya tarik tersendiri, seperti Kota Sungai Liat contohnya (50 km dari Pangkal Pinang) pernah menjadi kota terbersih di Indonesia beberapa tahun lalu dan menggondol� piala bergengsi Adipura.
�
Daerah pinggiran sampai ke Pulau Belitung banyak menyimpan potensi wisata alam seperti� Pantai Padi, Pantai Parai, Tanjung Pesona, Pemandian Air Panas dan wisata budaya seperti Kesenian Barongsai, Mendulang Timah,� Tari Kedidi, Perang Ketupat, Tabot dan masih banyak wisata magis seperti pemandian air panasnya (kalau anda ingi awet muda, maka celana dalam anda harus ditinggalkan di lokasi pemandian),� yang semuanya� masih tersimpan rapi di pedalaman pulau ini.
Sementara itu Pulau Belitung, tempat kelahiran Mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra, saat ini juga telah dikembangkan menjadi pulau wisata untuk menandingi Singapura dan Malaysia. Menurut� rencana pemerintah daerah lewat program Dinas Pariwisatanya, akan membangun pelabuhan bebas (International) seperti Singapura, dan saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Kita tunggu!� []kim
Foto : Pantai Parai berpasir putih yang eksotik.