PEKANBARU (riauoke.com) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau menggelar musyawarah bersama organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam se-Provinsi Riau di Balai Serindit, Pekanbaru, pada Sabtu (14/9/2024). Dengan tema “Menyongsong Pilkada Damai, Demokratis, Bersih, Adil, dan Jujur di Provinsi Riau tahun 2024,” acara ini menjadi wadah bagi ulama dan Ormas Islam untuk berdiskusi terkait pelaksanaan Pilkada yang kondusif.
Hadir dalam acara tersebut tiga pengurus MUI pusat, yakni KH. Abdul Manan, Drs. Pasni Rusli, dan Ir. Nur Wahid, MSc, serta Ketua Umum MUI Riau, Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA, beserta jajaran pengurus harian, komisi, lembaga MUI, tokoh agama, dan perwakilan dari 30 Ormas Islam di bawah naungan MUI Riau.
Dalam sambutannya, Ketua Umum MUI Riau, Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA, menegaskan pentingnya sinergi antara MUI dan Ormas Islam dalam menciptakan situasi yang kondusif di Riau.
"Alhamdulillah, Ormas Islam di bawah naungan MUI Riau selalu berkoordinasi dan berdiskusi mengenai perkembangan ormas Islam di Provinsi Riau, menciptakan suasana yang harmonis dan kondusif hingga saat ini," ungkapnya.
Koko Iskandar, salah satu perwakilan dari Ormas Islam dari Persis (Persatuan Islam), mengajukan pertanyaan mengenai hukum ulama yang terlibat dalam politik atau menjadi bagian dari tim sukses. Menjawab hal ini, Prof. Ilyas Husti menjelaskan bahwa ulama tidak dilarang terlibat dalam politik selama dilakukan secara proporsional.
“Tidak ada larangan bagi ulama untuk berpihak dalam politik selama tidak menyudutkan pihak lain,” jelasnya.
Dalam sesi yang sama, pengurus MUI pusat, Drs. Pasni Rusli, menekankan betapa berbahayanya praktik politik uang (money politics). Ia menegaskan bahwa tidak hanya haram, tetapi politik uang memiliki konsekuensi langsung di akhirat.
"Politik uang itu tidak ada hukumnya haram, namun pelakunya langsung dihukumi masuk neraka," ujarnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pandangan dan pemahaman kepada umat Islam melalui Ormas Islam terkait pelaksanaan Pilkada yang damai, demokratis, bersih, adil, dan jujur. Diharapkan melalui musyawarah ini, masyarakat Riau dapat menyongsong Pilkada 2024 dengan semangat kebersamaan dan menjunjung tinggi integritas.
Acara musyawarah ini berakhir dengan diskusi interaktif antara peserta dan para pemateri, menciptakan momentum penting bagi penguatan nilai-nilai demokrasi di kalangan umat Islam di Provinsi Riau.[]kim
Rabu, 23 April 2025