Saudaraku,
Indonesia dengan kekinian situasinya yang tidak terlepas dari kondisi global ekonomi dunia (greendnomics & Greendflation).
Hari ini fakta fakta yang terpapar terjadi sesuatu yang jauh dari ekspektasi kita. Bahwa tidak dapat dipungkiri Indonesia merupakan negara yang memiliki keberlimpahan sumber daya alam yang fantastis Tuhan berikan, letak posisi sangat strategis secara Teritori wilayah ini menjadi alur jalur perekonomian dunia.
Kekayaan alam negeri ini sangat berkelimpahan, seperti minyak sawit dan turunannya (kebun sawit 3.7 juta Hektar terluas di dunia).
Energi Fosil dengan kualitas terbaik di dunia karena kadar belerangnya rendah, diprediksi salah satu blok daerah penghasil di Riau 'Blok Rokan' masih bisa dieksplorasi kurang lebih 30 tahun lagi setara dengan kurang lebih 3 milyar barel, dan jika ditemukan teknologi baru dalam dunia perminyakan bukan tidak mungkin ditemukannya cadangan baru yang jumlahnya bisa mencapai dua kali lipat itu. Minas (minyak nasional) merupakan satu daerah di Riau yang menyiratkan bahwa ada pengakuan untuk hal tsb.
Pabrik pulp & paper terbesar didunia (juga ada di Riau) membuktikan hutan Indonesia fantastis. Dan masih banyak sumber daya alam lainnya, seperti batu bara, emas, uranium (tambang emas sangat besar di Papua, barangkali bisa kita klaim terbesar didunia) dan lain lainnya, subhanallah luar biasa sekali keberlimpahan ini di oleh Allah SWT Tuhan yang maha Kuasa.
Akan tetapi menurut info dari beberapa Informasi dan kita lihat yang terpapar hari hari tontonannya luar biasa miris.
Indeks kebahagiannya rendah, masih disebut negara berkembang (untung tidak disebut miskin, walaupun faktanya ada 9 jutaan lebih kelompok masyarakat menengah turun bergeser menjadi kelompok miskin baru - data BPS terbaru), tingkat pendidikan masih rendah, akses kesehatan untuk berobat masih terbatas dan mahal sekali. Orang Indonesia sebelum kematiannya terkonfirmasi dari info data yang ada harus menghadapi sakit kritis kronis dulu karena mahalnya biaya berobat dan menurut WHO jumlahnya luarbiasa mencapai 80 %, subhanallah.
Ini patut kita duga korelasinya dengan rendahnya indeks kebahagian masyarakat, tidak tumbuhnya industri keuangan seperti asuransi dan dana pensiun, industri ini masih menjadi momok yg menakutkan dengan segala regulasi dan layanannya.
Salah satu bukti bahwa industri keuangan belum efektif dan optimal dapat dilihat dari Angka pertumbuhan ekonomi yang sangat tidak linier terhadap keberlimpahan sumber daya alam tersebut, perekonomian Indonesia belum dalam keadaan baik baik saja, lapangan kerja yang masih sangat kurang, pengangguran dimana mana, 270an juta belum meliki proteksi keuangan seperti polis asuransi dan dana pensiun. Di negara Jepang rata rata satu orang masyarakatnya punya 6 polis dan dana pensiun mereka sangat efektif situasi berbanding terbalik dengan masyarakat Indonesia, miris sekali memang! BPJS sebagai badan lembaga bentukan pemerintah belum cukup efektif untuk jaminan sosial bagi rakyat Indonesia.
Negeri ini sudah 70 tahun lebih merdeka namun hal hal tersebut diatas sangat memiriskan hati kita sebagai warga negara.
Mengingat negeri ini yang super kaya berkelimpahan sumber daya alam nya dan market nomor empat terbesar di dunia perlu kajian yang mendalam dan intervensi pemerintah terhadap situasi ini, saran kami sebagai warga negara yang peduli dan prihatin atas situasi kekinian Indonesia ada baiknya pemerintah yang dalam hitungan kedepan berganti nakhoda harapan kita tentu di tangan presiden yang baru ada kebijakan kebijakan baru terkait dengan bagaimana Indonesia kedepan agar lebih berdaya dan sejahtera masyarakatnya.
Saran kami terhadap hal hal tersebut diatas sudah saatnya Indonesia merubahdan melakukan Refocus reposisi Anggaran keuangan negara yang selama ini terfokus mengandalkan 'PAJAK BERLAPIS" (sampai mencapai 80an% sudah harus dihentikan dan sumber keuangan negara dari hutang juga harus dihentikan!
Kenapa demikian? Kembali fokus kepada UUD 45 pasal 33 menyatakan bahwa seluruh kekayaan alam bumi dan laut sa isi isinya di Indonesia ini harus dikuasa oleh negara dan dipergunakan sepenuhnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Jadi refokus reposisi Anggaran ini sudah urgent segera untuk dilakukan dengan harapan ketika bebas pajak, bebas biaya pendidikan dan bebas biaya kesehatan, tiga fokus ini sudah bisa membuat Indonesia yang kami yakini sampai kepada tujuan sebenarnya bernegara dan berbangsa. Bahwa pada gilirannya indeks kebahagian masyarakat akan meningkat secara ekstrim positif mengingat akan berdampak kepada alokasi anggaran rumah tangga Indonesia ketika mereka tidak lagi mencadangkan/ mengeluarkan biaya pajak, pendidikan dan kesehatan, pertanyaannya apakah Indonesia mampu melakukan itu semua? Sangat mampu sekali, Indonesia juga mampu dg keberlimpahan kekayaan alam dan letaknya yang sangat strategis secara teritori mampu menjadi lokomotif dan poros baru arah ekonomi dunia.
Dan kita tahu sudah rahasia umum banyak sekali informasi yang beredar tentang kebocoran anggaran dan praktek KKN super ngawur di negeri Konoha ini.
Segera lakukan rasionalisasi aset para koruptor dan pelaku usaha dan pelaku ekonomi bisnis yang tidak taat dan patuh hukum dan tidak taat etika dalam berbisnis di negeri ini.
Mari disikapi saran kami ini secara Arif dan bijaksana, tidak cukup baik saja tapi harus benar.
Ketika ini bisa dilakukan oleh negara melalui pemerintahnya kami pastikan dampaknya akan luar biasa terhadap kesejahteraan kemakmuran dan kemaslahatan rakyat Indonesia, disitulah daya beli daya ungkit ekonomi keluarga Indonesia akan meningkat secara ekstrim, multiflier efek domino ekonomi yang efektif terhadap kondisi kebangsaan kita ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan dalam kondisi kekinian negeri ini yang bakal memiliki presiden baru dan tentunya dengan harapan baru juga.
Selamat bekerja Mr. Presiden, semoga Indonesia kedepan lebih berdaya dan sejahtera.
Indonesia mampu dan berdaya!.
Salam,
Mahadaya Indonesia