Tokyo (riauoke.com) Jepang begitu menarik bila dibicarakan, banyak hal baik terlintas saat mendengar kata 'Jepang', seperti Dora emon, kimono, fuji, sushi, sumo, anime, sakura, sinkansen dan banyak lagi.
Kota Tokyo menjadi negara impian yang ingin dikunjungi oleh banyak orang. Banyak cerita menarik di negeri Sakura ini mulai dari makanan, wisata, fashion, musik, dan adat tradisionalnya yang unik.
Kehidupan rakyat Jepang sangat dikenal mempunyai banyak cerita dan kebiasaan, diantaranya yang menjadikan negara ini menjadi seperti saat ini ada beberapa yang bisa kita contoh dan ditiru.
Anda pertama kali datang ke Jepang, baik melalui Bandara International Narita atau Haneda, kesan pertama yang anda lihat adalah keramahan. Ketika anda untuk cap pasport anda akan dipersilakan untuk melakukan itu dengan layanan yang baik sambil membungkuk.
Setelah keluar bandara perasaan anda akan lebih fress lagi ketika menikmati kebersihan kotanya yang hampir merata di seluruh Jepang. Bukan hal yang lumrah melihat sampah berserakan di jalanan kota di Jepang. Anda akan sangat susah menemukan tempat kotor yang banyak sampah.
Membuang sampah pada tempatnya sudah menjadi kebiasaan yang ditanamkan semenjak kecil di Jepang. Anda berkunjung ke Jepang akan sedikit kesulitan menemukan tempat sampah walaupun ada itu hanya di tempat tertentu.
Walaupun sulit tetap tidak ada yang membuang sampah sembarangan. Kalau mereka bawa mobil mereka akan membawa sampahnya sampai mereka pulang ke rumah. Kalau naik sepeda sampah mereka kantongi di kocek, baik itu tissu kaleng atau plastik.
Tinggal di rumah orang Jepang ada dua tong sampah yang tersedia. Sampah berbau kertas dan sampah berbau plastik. Hari Selasa buang sampah kertas dan Kamis buang sampah plastik. Itu semua harus dibungkus dengan kantong plastik dan diikat dengan rapi.
Anda harus antrakan ke tempat pembuangan sampah yang telah ditentukan. Jangan salah membuang atau tempat. Bisa bisa anda didatangi oleh petugas ke rumah untuk bayar denda, anda tidak bisa berkelit karena CCTV disini dimana-mana walaupun anda tak bisa melihatnya.
Hari hari di Jepang sangat nyaman, tidak berisik di dalam transportasi publik, bercerita santai di dalam transportasi umum atau bahkan menerima telepon. Anda kalau menelpon saudara yang ada di bus tak akan diangkat, karena mengganggu orang lain. Di Indonesia mungkin bisa di dengar satu gerbong kereta mungkin sering kita jumpai he he.
Tidak demikian halnya kita berada di dalam transportasi publik di Jepang, akan sangat terasa kesan sunyi, padahal jumlah orang yang ada di dalam sangat padat dan ramai.
Ini karena kebiasaan mereka tidak ingin mengganggu ketenangan kawan sebelah, jika handphone-nya berbunyi mereka akan langsung menolak panggilannya, sms atau berbicara sebentar menjelaskan bahwa mereka sedang berada di transportasi.
Jepang serba ada, apa yang tidak ada di Jepang, negara maju sehingga mereka bisa memproduksi sendiri semua jenis kendaraan seperti motor dan mobil. Banyak merek kendaraan roda dua dan empat di Jepang yang dipasarkan di negara kita. kenyataanya siswa pelajar di Jepang lebih memilih naik sepeda dibandingkan diantar, naik motor atau mobil pribadi. Walaupun anak TK atau SD, mereka jalan kaki dan pergi sendiri ke sekolah.
Orang Jepang kemana mana lebih memilih trasnportasi umum, walaupun harga kendaraan disini relatif murah, mereka jarang menggunakan kendaraan pribadi dan lebih memilih naik transportasi umum.
Di Jepang jika seseorang membeli kendaraan, maka dia harus mempunyai lahan parkir atau menyewa lahan parkir yang ada dengan harga yang relatif mahal. Selain itu pajak yang tinggi juga membuat warga Jepang enggan menaiki kendaraan sendiri.
Orang Jepang ramah dan santun, mereka merupakan negara dengan tingkat kesopanan yang tinggi. Masyarakatnya memiliki kesadaran tinggi dalam hal kesopanan, ketertiban, dan kebersihan dan sopan santun.
Rasa tanggung jawab yang tinggi, budaya malu adalah salah satu hal yang telah mendarah daging di Jepang, masyarakatnya akan merasa malu ketika berbuat kesalahan. Begitu kesalahan mereka diketahui orang lain maka mereka akan mengakuinya dan langsung meminta maaf.
Banyak kasus, begitu mereka gagal dalam mengelola salah satu departemen, pimpinannya akan mundur seketika. Mereka malu kalau gagal dalam memimpin, itulah budaya mereka. Ketika salah seorang Menteri gagal dalam menjalankan tugas penangulangan bencana Tsunami beberapa tahun lalu, pimpinannya mundur.
Orang Jepang gila kerja, sampai tua masih kerja, tak mau tinggal di rumah, mereka kerja apa saja di restoran, mini market kecil dan besar sekalipun, banyak dijumpai orang yang sudah tua. Mereka pekerja keras dan penuh inovasi.
Dari dulu Jepang sangat terkenal dengan pekerja keras, mereka banyak menghabiskan waktu ditempat kerja, bahkan di Jepang orang tua akan bangga saat anaknya pulang malam karena bekerja.
Dan mereka sedih bila anaknya cepat pulang dari kerja, mereka beranggapan anaknya tidak terpakai di kantor. Pendidikan budaya kerja dari kecil sudah diajarkan, mereka kerja di perusahaan sering lembur dan jarang mau cepat pulang dan upah lemburpun di Jepang lumayan tinggi.
Kebiasaan mandiri waktu kecil orang Jepang sudah di didik sedari kecil untuk mandiri bersikap sopan dan tertib. Mulai dari TK di sudah dibiasakan mandiri, mereka akan diajarkan merapikan alat makannya, kemudian menaruh dan mencucinya sendiri sampai bersih. Karena di Jepang tak ada istilah ada pembantu, kalaupu ada biayanya sangat mahal, pembantu tidak lazim disini walaupun mereka serba berkecukupan.
Didalam kereta api dan bus ada tiga kebiasaan remaja maupun orang di Jepang, tidur karena capek, main game refressing, dan membaca buku. Tingkat membaca masyarakat Jepang termasuk salah satu yang tertinggi di dunia, membaca seolah-olah menjadi salah satu kebutuhan.
Walaupun negara maju, zaman sudah semakin canggih masyarakat Jepang tetap tidak melupakan kebiasaan membaca, ditaman, di dalam mobi bus dan kereta tempat perjalanan pulang kerja. Anak-anak usia dini dibiasakan membaca, di sekolah mereka dibiasakan untuk membaca sejenak sebelum belajar.
Mencintai budaya, melihat budaya dan teknologi cangih hidup berdampingan maka negara Jepang jawabannya. Jepang banyak berinovasi dalam bidang teknologi, mereka berhasil menciptakan robot dengan berbagai macam fungsi yang dapat menggantikan tugas manusia. Kendati begitu, itu tidak membuat mereka lupa dengan tradisi nenek moyang mereka.
Jepang mencapai kemajuan melalui kebijakan Restorasi Meiji, masyarakat Jepang berani terbuka terhadap kebudayaan barat, mereka hanya mengambil hal-hal baik dari kebudayaan barat dan tetap berpegang teguh pada budaya dan tradisi leluhur yang ada. Hal tersebutpun terus diwariskan kepada keturunan selanjutnya.
Demikian sekilas info, ketika saya menetap di Jepang tepatnya di Ferfetur Yokohama provinsi tetangga Tokyo. Saking bersihnya kota ini berbulan bulan saya tidak menjumpai seekor nyamuk menggau saya dalam tidur, he he.[] Laporan Abdul Hakim dari Negeri Sakura, Jepang, Arigato. Semoga bermanfaat.