SELATPANJANG (riauoke.com) Rabu (7/12/2016), Malam APBD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 disahkan oleh DPRD setempat. Diprediksi Februari 2017 mendatang sudah bisa dilaksanakan lelang proyek.
Demi kepentingan masyarakat tersebut, agar APBD cepat disahkan, Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti, Yulian Norwis, rela begadang hingga subuh Rabu (7/12/2017), untuk memantau masing-masing SKPD menginput data di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Meranti yang berada di Jalan Merdeka, Selatpanjang, yang sudah dimulai sejak Selasa (6/12/2017), pukul 20.00 WIB.
"Saya datang memantau ini bukan mendikte tapi memberi semangat kepada pegawai sehingga mereka benar-benar berkerja dengan baik," kata Sekda dengan nama manja Icut.
Icut mengaku, dia ingin berbaur dengan semua pegawai yang ada, dan bagi dirinya Sekda hanyalah sebuah jabatan yang amanahnya harus dijalankan, bukan sekedar mengambil kebijakan apa lagi menekan pegawai tanpa memandang pokok persoalan dan tidak merasakan sulitnya sebuah pekerjaan yang dilakukan pegawai.
"Sekda hanya sebuah jabatan, namun sesungguhnya yang terpenting dari itu semua bagaimana kita bisa berkerja sama dan membimbing pegawai sehingga mereka mudah mencernanya. Cara yang efektif menurut saya untuk melakukan itu, kita harus menjadikan karyawan sebagai teman diskusi dan berbaur dengan mereka," kata Icut.
Patut disyukuri, untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017, Kabupaten Meranti mendapat jatah Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat paling besar di Riau. Angkanya mencapai kisaran Rp100 miliar.
Hal ini dibeberkan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Meranti, Yulian Nowis. "Alhamdulillah, untuk APBD 2017 nanti DAK kita berkisar angka Rp100 miliar. Bantuan dari pusat untuk Meranti ini terbesar di Riau," katanya.
Lelaki berkaca mata yang biasa disapa Icut ini, merincikan bahwa alokasi DAK ini terbesar pada Satuan Kerja (Satker) Dinas Perkerjaan Umum yang jumlahnya mencapai Rp75 miliar.
Icut yang masih merangkap jabatan sebagai Kadis Dinas Pertanian dan Perkebunan, juga mengatakan, bahwa Satker yang dipimpinnya mendapat DAK sebesar Rp5 miliar.
"Satker lainnya juga dapat DAK yang jumlahnya bervariasi. Jika digabungkan DAK yang berada di masing-masing Satker tersebut ditotalkan maka angkanya mencapai Rp100 miliar," ujar Icut.(Win)