SELATPANJNAG (riauoke.com) Kapolres Ketiga di Kota Sagu AKBP Barliansyah SIK.bertemu dengan awak Media di Kabupaten Meranti beberapa oraginisasi Wartawan juga terlihat hadir.paling Utama Ketua PWI,dan Anggotanya, juga AJI dan Insan Pers di Kepulauan Meranti.
Saat coffee morning tersebut,dari Polres Meranti terlihat Kasat Binmas AKP Yudi Setiawan, Kasat Reskrim Andi Siregar, Kasat Lantas AKP Yohanes Basri, Kasat Intel AKP M Daud, Paur Humas Djonni R, dan beberapa anggota lainnya.
Dalam pertemuan itu, banyak hal yang dibahas Kapolres Barliansyah cerita Kepada awak media. Diantaranya kesadaran masyarakat Kepulauan Meranti dalam hal berlalu lintas, khususnya penggunaan helm. Kemudian, juga dibahas masalah perbaiki akhlak di internal polisi, serta reward bagi anggota yang berprestasi dan punishment atau bagi anggota nakal.
Terkait hal itu, kesadaran menggunakan helm, kata Barliansyah, sosialisasi sudah dilakukan. Operasi Zebra Siak 2016 juga sudah berlalu. "Dari hasil pengamatan saya di lapangan, sebagian masih belum sadar," kata Barliansyah.
Kapolres Meranti ke 3 Barliansyah menghimbau, dengan tidak menggunakan helm ini sangat berbahaya. Karena, kepala bagian paling fatal andai terbentur di tempat-tempar keras, seperti jalan semen atau aspal. Itu dibuktikan dengan kejadian tabrakan belum lama ini di Desa Insit. Ada dua siswa berkendaraan tidak menggunakan helm lalu menabrak mobil dumptruck yang sedang terparkir. Akibatnya, satu diantara dua pengguna sepeda motor mengalami koma, pendarahan di kepala setelah terbentur di badan dumptruck bagian belakang.
"Sekarang masih koma, terjadi pendarahan karena tidak menggunakan helm, kepalanya terbentu akaibat lakalantas pekan lalur,"ujar Barliansyah.
"Jadi, kesadaran menggunakan helm itu jangan karena takut sama pak polisi, tapi untuk keselamatan kita semua," ucap Barliansyah.
Selain itu, jika tidak menggunakan helm bisa terkena tilang. Membayar tilang tidaklah murah, yaitu sebesar Rp500 ribu. "Uang Rp500 ribu kalau kita beli helm dapat dua," kata Barliansyah mengingatkan.
Kemudian, di sisi lain, Ia juga memaksimalkan perbaikan akhlak anggota. Menurutnya, mengubah orang tidak bisa dilakukan dengan kekerasan, tetapi harus disentuh hatinya. Jadi, saat ini ada kegiataan pembinaan rohani anggota dua kali seminggu, setiap Senin dan Kamis. Bagi yang beragama Islam dilakukan di Musalla Taufik, dan beragama Nasrani di Ruang Data Polres Meranti.
Selain itu, Barliansyah juga menerapkan sistem reward dan punishment (hukuman). Diakui Barliansyah, saat ini banyak anggota yang disidangkan, jika memang tidak bisa dipertahankan, akan ada pemecatan nantinya. "Anggota baik dan menunjukkan prestasi, kita berikan reward. Anggota tidak baik kita tegas, kita sidang kan, ujung-ujungnya pemecatan. Jangan sampai terbangun opini polisi yang baik tidak baik itu sama saja perlakuannya," tegas Barliansyah.
Usai menggelar tanya jawab dengan awak media, kegiatan coffee morning diakhiri dengan foto bersama. Diharapkan dengan kegiatan ini bisa lebih mempererat tali silaturrahmi, ukhuwah antara polisi dengan wartawan.[]win